Jumat, 06 Juli 2018

DISUNAT?? SIAPA TAKUT??

 


Liburan ngga kerasa udah hampir habis, hayooo... ada dari kalian yang masih belom sunat juga??? Duhh.. gimana nanti kalau pas masuk teman-teman pada cerita tentang pengalaman saat liburan lebaran dan isinya.. udah banyak yang SUNAT.. hmm.. gimana, kalian masih pada takut sunat juga??

Yukk sama-sama cari tahu yuk, khitan itu apa sih.. kenapa kok beberapa temen-temen ngerasa khitan itu sesuatu yang horor dan kayak mau digantung... uppss.. yakin seserem itu???

SUNAT/ KHITAN?? APA SIHH??

Sunat atau khitan atau bahasa medisnya sirkumsisi adalah tindakan untuk memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan dari penis.
Tujuan utama dari sunat/khitan adalah membersihkan diri dari berbagai kotoran serta penyebab penyakit yang mungkin melekat pada ujung penis atau zakar yang masih ada kulupnya. Ketika sunat, kulup yang menutupi jalan ke luar urin dibuang, sehingga kemungkinan kotoran untuk menempel atau berkumpul di ujung penis jadi lebih kecil. Ini karena penis lebih mudah dibersihkan.

Memang, sunat dapat menghindari timbulnya berbagai penyakit. Misalnya, fimosis, parafimosis, kandidiasis (jamur), serta tumor ganas dan pra ganas pada daerah alat kelamin laki-laki. Dan, terbukti pula, penis laki-laki yang disunat lebih higienis. Jadi, di masa tuanya kelak, ia jadi lebih mudah merawatnya. Dan, yang paling menarik, selain jadi lebih sensitif, tidak mudah lecet dan terkena iritasi, bersunat juga punya pengaruh terhadap kehidupan seksual laki-laki. Ia akan terhindar dari ejakulasi dini!

KAPAN SIH HARUSNYA MULAI SUNAT?

Dalam tinjauan medis, khitan bisa dilakukan kapan saja. Pemilihan usia khitan biasanya dipengaruhi oleh adat istiadat setempat. Di Arab Saudi anak dikhitan pada usia 3- 7 tahun, di India antara 5-9 tahun, di Iran mulai umur 4 tahun. Di Indonesia tiap–tiap daerah juga berbeda-beda. Anak suku Jawa biasanya dikhitan pada usia sekitar 10-15 tahun, sedangkan suku Sunda biasanya mengkhitan anak di usia 3- 5 tahun. Hukum khitan/sunat pada agama Islam adalah wajib. Semakin dini anak dikhitan akan semakin baik, karena akan segera menggugurkan kewajiban.

YAP. SAYA BERANI KHITAN. LALU, APA YANG HARUS DIPERSIAPKAN?

Persiapan secara Umum:

1.      Konsultasikan Dahulu dengan Dokter
Hal pertama yang harus dipersiapkan kita/orang tua yang akan dikhitan yakni dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang terpercaya. Carilah info sebanyak-banyaknya mengenai tempat khitan yang dituju. Ingat, khitan adalah SEKALI SEUMUR HIDUP. Jangan sampai salah pilih tempat khitan, malah berefek buruk. Jangan sungkan untuk menanyakan beberapa hal secara mendetail, seperti metode khitan berikut kelebihan dan kekurangannya, hal-hal yang dapat mempermudah serta mempersulit proses khitan dan sebagainya. Beritahukan pada dokter mengenai kondisi kesehatan anak/pasien yang akan dikhitan, apakah ia mengidap hemofilia atau hipospadia, ataupun kelainan lain dan apa saja obat yang sedang digunakan, atau ada/tidak riwayat alergi. Ajak anak ikut serta menemui dokter agar dapat diperiksa secara mendalam, sekaligus menjadi ajang perkenalan yang dapat mengakrabkan ia dengan dokternya. 

2.      Bagi orangtua, Pahami Kondisi Psikologis Anak
Faktor psikologis anak amat berpengaruh terhadap proses kelancaran khitan. Oleh karena itu, selaku orang tua, cobalah untuk lebih proaktif dalam membangun kesiapan mental si kecil. Berilah penjelasan padanya mengenai segala sesuatu tentang khitan, termasuk alasan penting mengapa ia harus di khitan dan dampak buruk apabila tidak segera melakukannya. Bicarakan dengan suasana yang hangat dan menyenangkan, jangan sekali-kali menakut-nakutinya dengan ancaman. Berikan gambaran menyenangkan tentang khitan, seperti proses yang cepat dan bisa beraktifitas biasa setelah khitan. Bila perlu, iming-imingi ia dengan hadiah yang disukai agar anak lebih termotivasi. 

3.      Ajaklah Berlibur Sebelum Hari-H
Mengajaknya berlibur sebelum hari-H tiba dapat membangun kesiapan mental yang dapat menjauhkannya dari kecemasan. Cobalah bicarakan dengan si kecil, tempat mana yang ingin ia kunjungi. Bila dirasa tidak memberatkan, penuhilah keinginannya. Selama diperjalanan dan liburan, bangunlah suasana yang menyenangkan dan bersahabat. Berikan pengalaman liburan yang sulit dilupakan. Janjikan pengalaman liburan dan hadiah yang lebih menarik lagi apabila ia dapat melalui proses khitan dengan baik. 

4.      Persiapkan dengan Matang Kondisi Fisik
Ketika tiba hari dimana proses khitan akan dilaksanakan dan mental dirasa sudah siap, selanjutnya pastikan kondisi fisik benar-benar baik. Bersihkan bagian dalam kulup agar memudahkan dokter melakukan proses pemotongan. Jangan lupa untuk makan dan minum secukupnya. Tidak ada pantangan makanan khusus selama khitan, selama tidak ada alergi makanan, perbanyak asupan protein (seperti telur, ayam, daging, ikan, tempe/tahu, dll) serta makan-makanan bergizi dan jika diperlukan dapat diberikan juga vitamin untuk mempercepat penyembuhan selama khitan dan menjaga kondisi tetap fit.

5.      Bagi orangtua, jangan panik dan selalu dampingi Anak.
Selalu dampingi anak selama prosedur khitan dilakukan agar ia tetap merasa nyaman. Ajak ia untuk berdoa dan alihkan pemikirannya dengan terus mengajaknya bicara hal-hal yang ia sukai. Bila perlu, peluk dan genggamlah selalu tangannya. Selain dapat menenangkan hatinya, tindakan ini juga dapat membantu dokter agar anak tidak terlalu sering menggerak-gerakkan anggota tubuhnya. Pasca khitan, selalu pantau kondisi anak. Kenakan celana longgar guna mencegah gesekan pada bekas luka. Bila terjadi perdarahan atau anak mengeluh sesuatu, jangan segan untuk segera menghubungi dokter yang bersangkutan. Adakalanya, ambang takut anak sangatlah berbeda-beda ada yang tenang dan ada yang takut secara berlebihan, jangan panik dan bingung apabila anak anda tiba-tiba takut secara berlebihan atau menangis secara terus-menerus padahal obat yang diberikan sudah sesuai dan terbaik untuk anak, serta sudah dikonsultasikan dengan dokter. Selain anak, mental orangtua juga harus dipersiapkan, apabila si orangtua tidak siap maka bisa malah membuat anak menjadi tambah tidak terkendali. Jadi usahakan harus selalu tenang menghadapi berbagai pola si anak.   

Persiapan sunat dengan SMARTKLAMP

Pada dasarnya, tidak ada persiapan khusus jika kita memilih metode SMARTKLAMP. Mengapa? Smart klamp merupakan salah satu metode sunat terbaru yang tergolong paling aman dan cepat. Dalam metode ini, sebuah tabung sekali pakai diselubungkan ke penis, sehingga resiko infeksinyapun sangat minim. Berbeda dengan metode lain, Smart Klamp tetap dibiarkan menempel sampai 5-7 hari, setelah itu baru alat dilepas. SmartKLAMP tidak memerlukan perawatan dengan perban ataupun jahitan, oleh karena itu setelah sunat dengan cara ini, anak bisa langsung bermain, sekolah, bahkan berenang, tanpa khawatir akan berdarah atau terjadi komplikasi. Bagi orang dewasa bisa langsung bekerja atau melakukan aktifitas seperti biasa.  Bagi anak yang hiperaktif, alat ini adalah pilihan yang paling tepat karena tingkat keamanannya yang sangat tinggi. Demikian juga untuk anak atau bayi yang masih mengompol alat ini sangat cocok karena tahan terhadap basah. Metode ini juga relatif aman bagi penderita Diabetes, Hemofilia & anak-anak Autis. Menghindarkan terjadinya penularan penyakit, seperti HIV/AIDS, hepatitis, dan infeksi pasca sunat.

Persiapan sunat dengan metode KONVENSIONAL, LASER/ CAUTER

Untuk metode sunat konvensional, laser/cauter diperlukan waktu minimal 1,5 minggu untuk pemulihan, bekas sunatpun harus dijaga untuk tetap kering, karena sunat dengan metode laser tetap menggunakan perban ataupun jahitan. Dengan demikian, orangtuapun harus ekstra memperhatikan kondisi si anak, rajin membersihkan daerah kemaluan ataupun bekas luka, memberikan dan meminumkan obat, maupun menggantikan baju. Lebih baik menggunakan sarung ataupun celana dengan ukuran longgar untuk membantu pengeringan luka. Batasi aktifitas dan sebaiknya istirahat yang cukup.

Jadi, gimana?? Mau masuk sekolah udah keren karena udah KHITAN/SUNAT? Atau masih mau gini2 aja?
Buruan yuk daftar...