Liburan ngga kerasa udah hampir habis, hayooo... ada
dari kalian yang masih belom sunat juga??? Duhh.. gimana nanti kalau pas masuk
teman-teman pada cerita tentang pengalaman saat liburan lebaran dan isinya..
udah banyak yang SUNAT.. hmm.. gimana, kalian masih pada takut sunat juga??
Yukk sama-sama cari tahu yuk, khitan itu apa sih..
kenapa kok beberapa temen-temen ngerasa khitan itu sesuatu yang horor dan kayak
mau digantung... uppss.. yakin seserem itu???
SUNAT/ KHITAN?? APA SIHH??
Sunat atau khitan atau bahasa medisnya sirkumsisi
adalah tindakan untuk memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit
penutup depan dari penis.
Tujuan utama dari sunat/khitan adalah membersihkan
diri dari berbagai kotoran serta penyebab penyakit yang mungkin melekat pada
ujung penis atau zakar yang masih ada kulupnya. Ketika sunat, kulup yang
menutupi jalan ke luar urin dibuang, sehingga kemungkinan kotoran untuk
menempel atau berkumpul di ujung penis jadi lebih kecil. Ini karena penis lebih
mudah dibersihkan.
Memang, sunat dapat menghindari timbulnya berbagai penyakit. Misalnya, fimosis, parafimosis, kandidiasis (jamur), serta tumor ganas dan pra ganas pada daerah alat kelamin laki-laki. Dan, terbukti pula, penis laki-laki yang disunat lebih higienis. Jadi, di masa tuanya kelak, ia jadi lebih mudah merawatnya. Dan, yang paling menarik, selain jadi lebih sensitif, tidak mudah lecet dan terkena iritasi, bersunat juga punya pengaruh terhadap kehidupan seksual laki-laki. Ia akan terhindar dari ejakulasi dini!
Memang, sunat dapat menghindari timbulnya berbagai penyakit. Misalnya, fimosis, parafimosis, kandidiasis (jamur), serta tumor ganas dan pra ganas pada daerah alat kelamin laki-laki. Dan, terbukti pula, penis laki-laki yang disunat lebih higienis. Jadi, di masa tuanya kelak, ia jadi lebih mudah merawatnya. Dan, yang paling menarik, selain jadi lebih sensitif, tidak mudah lecet dan terkena iritasi, bersunat juga punya pengaruh terhadap kehidupan seksual laki-laki. Ia akan terhindar dari ejakulasi dini!
KAPAN SIH HARUSNYA MULAI SUNAT?
Dalam tinjauan medis, khitan bisa
dilakukan kapan saja. Pemilihan usia khitan biasanya dipengaruhi oleh adat
istiadat setempat. Di Arab Saudi anak dikhitan pada usia 3- 7 tahun, di India antara
5-9 tahun, di Iran mulai umur 4 tahun. Di Indonesia tiap–tiap daerah juga berbeda-beda.
Anak suku Jawa biasanya dikhitan pada usia sekitar 10-15 tahun, sedangkan suku
Sunda biasanya mengkhitan anak di usia 3- 5 tahun. Hukum khitan/sunat pada
agama Islam adalah wajib. Semakin dini anak dikhitan akan semakin baik, karena
akan segera menggugurkan kewajiban.
YAP. SAYA BERANI KHITAN. LALU, APA YANG HARUS
DIPERSIAPKAN?
Persiapan secara Umum:
1. Konsultasikan Dahulu dengan Dokter
Hal pertama yang harus
dipersiapkan kita/orang tua yang akan dikhitan yakni dengan berkonsultasi
terlebih dahulu dengan dokter yang terpercaya. Carilah info sebanyak-banyaknya
mengenai tempat khitan yang dituju. Ingat, khitan adalah SEKALI SEUMUR HIDUP.
Jangan sampai salah pilih tempat khitan, malah berefek buruk. Jangan sungkan
untuk menanyakan beberapa hal secara mendetail, seperti metode khitan berikut
kelebihan dan kekurangannya, hal-hal yang dapat mempermudah serta mempersulit
proses khitan dan sebagainya. Beritahukan pada dokter mengenai kondisi
kesehatan anak/pasien yang akan dikhitan, apakah ia mengidap hemofilia atau
hipospadia, ataupun kelainan lain dan apa saja obat yang sedang digunakan, atau
ada/tidak riwayat alergi. Ajak anak ikut serta menemui dokter agar dapat
diperiksa secara mendalam, sekaligus menjadi ajang perkenalan yang dapat
mengakrabkan ia dengan dokternya.
2. Bagi orangtua, Pahami Kondisi Psikologis Anak
Faktor psikologis anak
amat berpengaruh terhadap proses kelancaran khitan. Oleh karena itu, selaku
orang tua, cobalah untuk lebih proaktif dalam membangun kesiapan mental si
kecil. Berilah penjelasan padanya mengenai segala sesuatu tentang khitan,
termasuk alasan penting mengapa ia harus di khitan dan dampak buruk apabila
tidak segera melakukannya. Bicarakan dengan suasana yang hangat dan menyenangkan,
jangan sekali-kali menakut-nakutinya dengan ancaman. Berikan gambaran
menyenangkan tentang khitan, seperti proses yang cepat dan bisa beraktifitas
biasa setelah khitan. Bila perlu, iming-imingi ia dengan hadiah yang disukai
agar anak lebih termotivasi.
3. Ajaklah Berlibur Sebelum Hari-H
Mengajaknya berlibur
sebelum hari-H tiba dapat membangun kesiapan mental yang dapat menjauhkannya
dari kecemasan. Cobalah bicarakan dengan si kecil, tempat mana yang ingin ia
kunjungi. Bila dirasa tidak memberatkan, penuhilah keinginannya. Selama
diperjalanan dan liburan, bangunlah suasana yang menyenangkan dan bersahabat.
Berikan pengalaman liburan yang sulit dilupakan. Janjikan pengalaman liburan
dan hadiah yang lebih menarik lagi apabila ia dapat melalui proses khitan dengan
baik.
4. Persiapkan dengan Matang Kondisi Fisik
Ketika tiba hari dimana
proses khitan akan dilaksanakan dan mental dirasa sudah siap, selanjutnya
pastikan kondisi fisik benar-benar baik. Bersihkan bagian dalam kulup agar
memudahkan dokter melakukan proses pemotongan. Jangan lupa untuk makan dan
minum secukupnya. Tidak ada pantangan makanan khusus selama khitan, selama
tidak ada alergi makanan, perbanyak asupan protein (seperti telur, ayam,
daging, ikan, tempe/tahu, dll) serta makan-makanan bergizi dan jika diperlukan
dapat diberikan juga vitamin untuk mempercepat penyembuhan selama khitan dan
menjaga kondisi tetap fit.
5. Bagi orangtua, jangan panik dan selalu dampingi Anak.
Selalu dampingi anak
selama prosedur khitan dilakukan agar ia tetap merasa nyaman. Ajak ia untuk
berdoa dan alihkan pemikirannya dengan terus mengajaknya bicara hal-hal yang ia
sukai. Bila perlu, peluk dan genggamlah selalu tangannya. Selain dapat
menenangkan hatinya, tindakan ini juga dapat membantu dokter agar anak tidak terlalu
sering menggerak-gerakkan anggota tubuhnya. Pasca khitan, selalu pantau kondisi
anak. Kenakan celana longgar guna mencegah gesekan pada bekas luka. Bila
terjadi perdarahan atau anak mengeluh sesuatu, jangan segan untuk segera
menghubungi dokter yang bersangkutan. Adakalanya, ambang takut anak sangatlah
berbeda-beda ada yang tenang dan ada yang takut secara berlebihan, jangan panik
dan bingung apabila anak anda tiba-tiba takut secara berlebihan atau menangis
secara terus-menerus padahal obat yang diberikan sudah sesuai dan terbaik untuk
anak, serta sudah dikonsultasikan dengan dokter. Selain anak, mental orangtua juga
harus dipersiapkan, apabila
si orangtua tidak siap maka bisa malah membuat anak menjadi tambah tidak
terkendali. Jadi usahakan harus selalu tenang menghadapi berbagai pola si anak.
Persiapan sunat dengan SMARTKLAMP
Pada dasarnya, tidak ada persiapan khusus jika kita
memilih metode SMARTKLAMP. Mengapa? Smart klamp
merupakan salah satu metode sunat terbaru yang tergolong paling aman dan cepat. Dalam metode ini,
sebuah tabung sekali pakai diselubungkan ke penis,
sehingga resiko infeksinyapun sangat minim. Berbeda dengan metode lain, Smart
Klamp tetap dibiarkan menempel sampai 5-7 hari, setelah itu baru alat dilepas. SmartKLAMP
tidak memerlukan perawatan dengan perban ataupun jahitan, oleh karena itu setelah
sunat dengan cara ini, anak bisa langsung bermain, sekolah, bahkan berenang,
tanpa khawatir akan berdarah atau terjadi komplikasi. Bagi orang dewasa bisa
langsung bekerja atau melakukan aktifitas seperti biasa. Bagi
anak yang hiperaktif, alat ini adalah pilihan yang paling tepat karena tingkat
keamanannya yang sangat tinggi. Demikian juga untuk anak atau bayi yang masih
mengompol alat ini sangat cocok karena tahan terhadap basah. Metode ini juga relatif
aman bagi penderita Diabetes, Hemofilia & anak-anak Autis. Menghindarkan
terjadinya penularan penyakit, seperti HIV/AIDS, hepatitis, dan infeksi pasca
sunat.
Persiapan sunat dengan metode KONVENSIONAL, LASER/ CAUTER
Untuk metode
sunat konvensional, laser/cauter diperlukan waktu minimal 1,5 minggu untuk pemulihan,
bekas sunatpun harus dijaga untuk tetap kering, karena sunat dengan metode
laser tetap menggunakan perban ataupun jahitan. Dengan demikian, orangtuapun
harus ekstra memperhatikan kondisi si anak, rajin membersihkan daerah kemaluan
ataupun bekas luka, memberikan dan meminumkan obat, maupun menggantikan baju. Lebih
baik menggunakan sarung ataupun celana dengan ukuran longgar untuk membantu
pengeringan luka. Batasi aktifitas dan sebaiknya istirahat yang cukup.
Jadi, gimana?? Mau masuk sekolah udah keren karena udah KHITAN/SUNAT? Atau masih mau gini2 aja?
Buruan yuk daftar...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar